TEMPO.COJakarta – Kisah inspiratif dari anak muda Indonesia di berbagai bidang tak pernah ada habisnya. Kali ini, PechaKucha Night bertema ‘The light Within’ yang berlangsung secara virtual pada Jumat malam, 20 Agustus 2021, menghadirkan empat anak muda yang berhasil menginspirasi banyak orang. Mereka adalah Clarin Hayes, Gerald Sebastian, Shindu Alpito, dan Rifan Rahman.

Gerald Sebastian adalah CO-Founder Kok Bisa, Shindul Alpito sebagai jurnalis Medcom, Clarin Hayes seorang dokter dan pembuat konten, serta Rifan Rahman sebagai Direktur Swara Gembira. Dalam PechaKucha Night, mereka berbagi cerita lewat 20 gambar yang dibawakan dalam waktu 20 detik.

Clarin Hayes bercerita tentang keinginannya menjadi dokter sejak kecil hingga seligus pembuat konten. Clarin sempat menjadi relawan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet beberapa waktu lalu. “Sejak kecil aku mengikuti kegiatan Dokter Cilik Indonesia dan mendapatkan ilmu kesehatan dasar. Dari situ aku ingin jadi dokter,” kata Clarin.

Sementara dorongan menjadi pembuat konten di media sosial muncul saat banyak orang membahas mitos di dunia kesehatan. Clarin membuat konten ketika masih menjadi ko-asisten atau sedang menempuh program profesi kedokteran. Dia memilih menklarifikasi berbagai mitos dan fakta kesehatan lewat YouTube.

Sementara Shindu Alpito adalah jurnalis yang juga pembuat program pengarsipan Shindu’s Scoop. Dia ingin menjadi jurnalis sejak duduk di bangku SMA setelah mewawancarai musisi Kevin Aprilio. Shindu juga tertarik di dunia fotografi. Shindu tergerak untuk mengarsipkan musik ketika bertemu dengan seorang perempuan bernama Tati.

Kala itu, Tati yang berada di penjara tetap menulis lagu hingga membentuk paduan suara Dialita. Shindu kini berhasil mengarsipkan lagu dari banyak musisi, seperti Titiek Puspa, Didi Kempot, Erwin Gutawa, dan lainnya.

Beda cerita dengan Rifan Rahman seorang kreator dari Swara Gembira yang mengadaptasi seni budaya Indonesia ke arah yang lebih modern. Pada tiga tahun pertama, Swara Gembira berhasil menggelar 14 pertunjukan di tempat-tempat unik, salah satunya di air mancur Plaza Senayan.

Sejak pandemi Covid-19, Swara Gembira aktif di media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Mereka mendorong tren berkain di tempat umum. “Akhirnya, enam bulan sejak konten ini dibuat berhasil memperoleh total views lebih dari 150 juta jika dicek dengan tagar #berkaingembira dan #berkainbersama,” kata Rifan.

Gerald Sebastian berbagi kisah sukses dengan konten edukasi Kok Bisa? di YouTube. Berawal dari rasa penasaran dan sering bertanya kepada guru, membawa dia banyak belajar dari internet. Bersama dengan Ketut, Gerald membuat Kok Bisa? bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta YouTube Learning. Gerald berharap bisa semakin menginspirasi banyak orang di dunia digital.